The Exiled Knight of Elderwood Part 7 -Pagi itu, kabut tebal menyelimuti hutan. Suasana yang biasanya penuh dengan cahaya matahari pagi kini berubah muram dan mencekam. Udara lembap menusuk kulit, dan setiap langkah menimbulkan suara berderak dari ranting-ranting rapuh yang terinjak. Zenith berjalan di depan, pedangnya siap terhunus kapan saja, sementara Lyanna mengikuti di belakang dengan mata waspada, tangannya tak pernah jauh dari gagang belati tua yang selalu ia bawa.
“Tempat ini berbeda,” gumam Lyanna lirih. “Seperti ada sesuatu yang mengawasi kita.”
Zenith menoleh sejenak, tatapannya tajam menembus kabut. “Kau tidak salah. Alam seperti ini biasanya menjadi sarang bagi makhluk yang tak seharusnya ada.”

Ikuti Kisah Lengkap The Exiled Knight of Elderwood Part 7 Hanya di Kabaronlineku.my.id
Langkah mereka terhenti saat terdengar suara aneh dari kejauhan, seperti raungan bercampur bisikan. Dari balik kabut, muncul siluet-siluet bergerak. Semakin dekat, wujud mereka terlihat jelas: sekawanan makhluk hitam berbentuk menyerupai manusia, namun tubuhnya terdiri dari asap pekat. Mata merah menyala membuatnya tampak seperti jelmaan kebencian yang berwujud.
Lyanna menelan ludah, tubuhnya menegang. “Apa itu…?”
Zenith menggenggam pedangnya erat. “Bayangan kabut. Mereka muncul dari sisa energi kegelapan. Hanya bisa dihentikan dengan keberanian… dan cahaya.”
Pertarungan pun tak terhindarkan. Zenith maju dengan tebasan cepat, pedangnya menembus tubuh asap hitam itu, membuatnya buyar sebelum menyatu kembali. Lyanna melompat ke samping, menghindari serangan cakar makhluk, lalu menusuk dengan belati meski tahu senjatanya tak sekuat pedang Zenith.
“Kita harus bekerja sama!” teriak Zenith.
Lyanna mengangguk. Dengan gesit ia menarik tas kulitnya dan melemparkan serbuk putih dari kantung kecil yang berisi garam kering yang ia simpan sejak lama. Makhluk bayangan berteriak melengking, tubuhnya bergetar dan melemah. Zenith segera memanfaatkan kesempatan itu, menebas habis siluet hitam tersebut hingga lenyap bersama kabut di sekitarnya.
Setelah pertempuran berakhir, keduanya terengah-engah. Lyanna duduk di atas tanah, keringat bercucuran di wajahnya. “Aku tak menyangka… garam bisa berguna untuk melawan makhluk itu.”
Zenith menoleh, wajahnya terkejut sekaligus kagum. “Kau cerdas. Banyak kesatria tidak akan pernah terpikirkan hal itu.”
Lyanna tersenyum samar, meski matanya masih menyimpan rasa takut. “Aku tidak sekuatmu, Zenith. Tapi aku tidak ingin menjadi beban.”
Zenith terdiam sejenak. Lalu, dengan suara tenang ia berkata, “Kau bukan beban, Lyanna. Kau adalah alasan mengapa langkahku tidak lagi terdengar sendirian.”
Kata-kata itu membuat Lyanna menunduk, pipinya sedikit memerah. Untuk pertama kalinya sejak pengasingannya, Zenith benar-benar merasa bahwa perjalanannya punya arti lebih dari sekadar menebus masa lalu.

Ikuti Kisah Lengkap The Exiled Knight of Elderwood Part 7 Hanya di Kabaronlineku.my.id
Mereka pun melanjutkan perjalanan, keluar dari hutan berkabut yang kini kembali tenang. Namun, keduanya tahu ancaman yang mereka hadapi hanyalah permulaan. Dunia luar jauh lebih kelam dari yang mereka bayangkan.
Di kejauhan, kabut yang tersisa membentuk bayangan samar dari sosok berjubah hitam yang mengamati mereka. Mata dingin sosok itu berkilat, seolah menunggu momen tepat untuk menguji tekad Zenith dan Lyanna.
Perjalanan mereka masih panjang, dan jalan menuju takdir sesungguhnya baru saja terbuka.