Baner-kabaronlineku.my.id
Home » The Exiled Knight of Elderwood

The Exiled Knight of Elderwood

Di desa Elderwood, tempat penuh kedamaian di antara hutan tua yang rimbun, hiduplah seorang kesatria muda bernama Zenith. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok pemberani, rajin, dan berjiwa besar. Meskipun usianya belum tua, ia sudah dipercaya menjadi pelindung utama desa. Penduduk Elderwood merasa aman dengan keberadaannya. Zenith selalu menjaga desa dari ancaman luar, baik itu perampok, hewan buas, maupun bahaya lain yang datang tanpa diduga.

Namun, pada suatu hari, sebuah peristiwa kecil mengubah segalanya. Saat itu, desa Elderwood sedang mengadakan Festival Panen, perayaan terbesar yang digelar setiap tahun untuk berterima kasih kepada alam atas hasil bumi yang melimpah. Zenith ditugaskan menjaga gudang makanan agar tidak ada hewan yang masuk dan merusaknya. Ia pun berjaga sepanjang malam dengan penuh perhatian.

Sayangnya, pada dini hari, rasa kantuk menguasai Zenith. Ia bersandar di dinding gudang, dan tanpa sadar tertidur selama beberapa menit. Dalam waktu singkat itu, seekor babi hutan yang lapar berhasil masuk melalui celah pagar yang tidak terkunci. Hewan itu membuat kekacauan, menumpahkan karung gandum, dan merusak beberapa persediaan makanan penting.

Ikuti Cerita Lengkap The Exiled Knight of Elderwood Hanya Di KabarOnlineku.my.id

Ketika warga desa mengetahui hal tersebut, mereka marah besar. Bagi mereka, persediaan makanan adalah sumber kehidupan selama musim dingin. Kerusakan sekecil apa pun dianggap sebagai bencana. Walaupun Zenith segera mengusir babi hutan itu dan memperbaiki kerusakan sebisa mungkin, banyak orang menganggap tindakannya tidak bisa dimaafkan.

“Bagaimana mungkin seorang kesatria bisa lengah pada saat sepenting ini?” kata seorang tetua desa dengan nada kecewa.

“Kesalahan sederhana itu bisa membahayakan kita semua. Jika musim dingin tiba dan persediaan kurang, siapa yang akan bertanggung jawab?” seru yang lain.

Zenith mencoba menjelaskan bahwa ia hanya tertidur sebentar, tetapi kata-katanya tenggelam dalam teriakan kemarahan dan rasa takut warga. Perlahan, rasa hormat dan kepercayaan yang dulu diberikan padanya berubah menjadi kecurigaan dan kebencian.

Beberapa hari kemudian, keputusan pun diambil oleh para tetua desa Elderwood. Zenith harus diusir. Mereka menganggap seorang pelindung yang gagal sekali berarti bisa gagal lagi di masa depan. Baginya, hukuman itu terlalu berat untuk sebuah kesalahan kecil. Tetapi, keputusan telah dibuat, dan tidak ada ruang untuk perdebatan.

Simbolisasi awal perjalanan baru Zenith

Ikuti Cerita Lengkap The Exiled Knight of Elderwood Hanya Di KabarOnlineku.my.id

Hari itu, dengan mata penuh air, Zenith meninggalkan Elderwood. Ia hanya membawa pedang tuanya, jubah yang melekat di tubuhnya, serta beban berat di dalam hatinya. Setiap langkah meninggalkan desa itu terasa menyakitkan. Tempat yang dulu ia lindungi dengan sepenuh hati kini menolaknya. Ia bertanya-tanya dalam hati “apakah satu kesalahan sederhana benar-benar cukup untuk menghapus semua kebaikan yang telah ia lakukan?”

Zenith tidak tahu ke mana harus pergi. Jalanan hutan luas membentang, dan ia merasa benar-benar sendirian. Tetapi jauh di dalam hatinya, ada api kecil yang belum padam: keinginan untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah seorang gagal. Ia bertekad suatu hari akan kembali, bukan untuk membalas dendam, melainkan untuk menunjukkan bahwa dirinya masih pantas disebut kesatria Elderwood.

Saat Zenith duduk sendiri di hutan pada malam pertama pengasingan

Ikuti Cerita Lengkap The Exiled Knight of Elderwood Hanya Di KabarOnlineku.my.id

Malam pertama di luar desa menjadi awal dari perjalanan panjang Zenith. Ia menyalakan api unggun kecil, duduk di bawah bintang-bintang, dan berjanji pada dirinya sendiri. Kesalahan kecil yang membuatnya terbuang tidak akan menjadi akhir hidupnya. Sebaliknya, itu akan menjadi awal dari petualangan yang jauh lebih besar dari yang bisa ia bayangkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *