Dalam upaya meningkatkan efektivitas dakwah di era digital, Lembaga Ta’lif WAN NASYR (LTN) PCNU Cilacap menggelar pelatihan digital marketing yang menghadirkan narasumber Bapak Victor Samuel. Fokus utama dalam kegiatan ini adalah membahas strategi digital dan branding media, terutama dalam konteks pengembangan lembaga dakwah agar lebih dikenal luas di dunia maya.
Pelatihan ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga memberikan ruang diskusi aktif antara peserta dan narasumber. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah “Seberapa penting website dibanding marketplace dan media sosial?”
Pentingnya Website untuk Lembaga Dakwah

Menjawab pertanyaan tersebut, Bapak Victor menjelaskan bahwa memiliki website adalah hal yang sangat penting untuk jangka panjang. Media sosial dan marketplace memang efektif untuk menjangkau audiens dalam waktu singkat, namun platform tersebut sangat bergantung pada tren dan algoritma yang bisa berubah sewaktu-waktu. Ketika media sosial sedang tidak stabil atau marketplace tidak ramai, maka website menjadi pusat informasi yang tetap bisa diandalkan.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya konsistensi identitas digital. Setiap lembaga dianjurkan untuk menggunakan satu nama yang sama di semua platform, seperti “NU Cilacap”, agar mudah dikenali dan dicari. Bahkan, pemilihan warna pun perlu diperhatikan. Jangan sampai warna utama brand adalah hijau, tetapi konten justru dominan merah, karena hal ini dapat membingungkan audiens dan mengurangi kekuatan brand.
Strategi Branding dan Konten untuk Dakwah

Dalam menjawab pertanyaan tentang implementasi branding dan marketing dalam kegiatan dakwah, Bapak Victor menyarankan pembuatan konten video pendek seperti reels atau shorts. Konten jenis ini sedang menjadi tren dan memiliki potensi tinggi untuk menjangkau target yang lebih luas dalam waktu singkat. Dengan mengemas pesan dakwah secara visual, pendek, dan menarik, maka nilai-nilai keislaman yang disampaikan bisa langsung menyentuh hati audiens.
Pelatihan ini menjadi bukti bahwa dakwah juga perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan strategi digital dan branding yang tepat, pesan-pesan keagamaan bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya.