Di era modern ini, tren kuliner bagi generasi Z semakin beragam. Makanan asin, gurih, pedas, berbahan aci (tepung tapioka atau kanji), dan minuman manis sedang naik daun, terutama karena viral di media sosial. Anak muda banyak menggemari menu-menu kekinian seperti seblak, cilok, cireng, mie instan pedas, serta minuman boba atau soda.
Baca juga Kangkung Sayuran Asia yang Ditakuti Orang Amerika tapi Jadi Favorit di Indonesia
Meski lezat dan menarik, konsumsi makanan ini secara berlebihan bisa menimbulkan risiko kesehatan, termasuk masalah pada ginjal, pencernaan, dan metabolisme.
Bahaya Makanan Asin dan Gurih
Makanan asin dan gurih seperti keripik, mie instan, seblak, atau snack kemasan menjadi favorit Gen Z karena praktis dan rasanya kuat.Di balik rasa gurih yang bikin nagih, garam berlebih adalah musuh sunyi: menaikkan tekanan darah, membebani ginjal, sekaligus menanam bibit penyakit jantung di kemudian hari. Ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring natrium berlebih, yang jika dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan ginjal kronis. Selain itu, makanan gurih sering mengandung lemak jenuh dan penyedap rasa buatan (MSG) yang berpotensi menimbulkan obesitas, gangguan metabolisme, dan masalah pencernaan.
Bahaya Makanan Pedas
Makanan pedas, termasuk seblak pedas atau mie instan super pedas, memang menantang lidah, tapi bisa menimbulkan iritasi lambung bagi sebagian orang. Capsaicin pada cabai dapat memicu mulas, gangguan pencernaan, dan memperburuk kondisi gastritis atau maag. Konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan ginjal pada orang yang sudah memiliki masalah kesehatan, karena iritasi lambung yang kronis bisa memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Bahaya Makanan Berbahan Aci
Makanan berbahan aci seperti cilok, cireng, seblak, atau berbagai cemilan kenyal saat ini sangat populer. Aci rendah nutrisi dan tinggi karbohidrat sederhana, sehingga mengkonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan lonjakan gula darah, rasa cepat kenyang tapi tidak bertahan lama, dan berpotensi memicu obesitas. Jika diolah dengan digoreng dan dicampur bumbu berlemak atau MSG, risiko penyakit ginjal dan masalah kolesterol meningkat karena beban metabolisme tubuh menjadi lebih berat.
Bahaya Minuman Manis
Minuman manis kekinian, seperti bubble tea, soda, minuman energi, atau minuman kopi instan manis, menjadi favorit Gen Z. Kandungan gula tinggi dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, hingga gangguan metabolisme. Minuman manis instan juga meningkatkan risiko gangguan ginjal, karena gula berlebih dapat memicu peradangan dan meningkatkan tekanan darah, yang lama-kelamaan dapat merusak fungsi ginjal.
Makanan dan Minuman yang Berisiko untuk Ginjal

Selain makanan asin, gurih, pedas, aci, dan manis, beberapa jenis makanan lain yang berpotensi membahayakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan antara lain:
- Makanan cepat saji (burger, nugget, kentang goreng) karena tinggi natrium dan lemak jenuh.
- Makanan olahan dan kemasan (sosis, kornet, makanan kaleng) karena kandungan pengawet dan natriumnya tinggi.
- Minuman bersoda dan energi karena tinggi gula, kafein, dan zat aditif.
- Makanan tinggi protein hewani berlebihan (daging merah olahan) yang bisa memberi beban ekstra pada ginjal.
- Camilan pedas atau asin ekstrem seperti keripik, seblak, atau snack rasa super pedas yang sering menjadi tren Gen Z.
Dampak Psikologis dan Perilaku

Selain risiko fisik, makanan ini dapat mempengaruhi pola makan dan perilaku Gen Z. Konsumsi berlebihan dapat membuat seseorang terbiasa dengan rasa kuat atau ekstrim, sehingga menurunkan selera pada makanan sehat seperti sayur dan buah. Hal ini menyebabkan pola makan tidak seimbang, rendah nutrisi, dan pada jangka panjang bisa mempengaruhi kesehatan mental, energi, dan konsentrasi.
Tips Bijak Konsumsi
Gen Z tetap bisa menikmati makanan kekinian dengan cara bijak:
- Sesekali oke, tapi kalau tiap hari main sama rasa asin, gurih, pedas, plus gula cair, tubuh bisa protes.
- Kombinasikan dengan makanan sehat seperti sayur, buah, dan protein rendah lemak.
- Pilih alternatif lebih sehat dari makanan favorit, misalnya snack panggang, seblak dengan sedikit minyak, atau minuman rendah gula.
- Perhatikan porsi, jangan berlebihan sekaligus.
- Minum air putih cukup untuk membantu metabolisme dan menjaga fungsi ginjal.
Kesimpulan
Gen Z menggemari makanan asin, gurih, pedas berbahan aci dan minuman manis karena rasanya unik serta tren yang menarik, termasuk seblak yang kini populer. Namun, konsumsi berlebihan berisiko menimbulkan masalah ginjal, pencernaan, dan metabolisme, serta mempengaruhi pola makan. Dengan mengatur porsi, memilih alternatif lebih sehat, dan menjaga pola makan seimbang, Gen Z bisa tetap menikmati makanan kekinian tanpa mengorbankan kesehatan. Badan yang dirawat dari muda bakal jadi modal berharga buat masa depan yang lebih kuat.